Sedianya inginku untuk menjemput larik pe;angi
Yang mengelayut indah dilengan laut
Namun ternyata dia telah datang dengan sendirinya
Dalam sayu malam yang mengeriyipkan mimpi
Dengan bentuk lain menyerupai kejora
Indah ... Mengajariku arti mencintai
Rumah Pohon
19 Oktober 2010
19.00 Wib
Belajar Menguntai Kata Bersama Desah Alam Yang Selalu Bergutasi dibawah rindanganya Akasia.
Selasa, 19 Oktober 2010
Jumat, 01 Oktober 2010
Melodi Malam
Derai hujan membasahi alam
Beriringan memainkan sebuah melodi dimalam yang kelam
Merindukan hadirnya rembulan di setiap malam
Membuat rindu makin tenggelam
Semakin lama, semakin karam hingga semua terpendam dalam gelapnya malam
Cahaya bulan merasukiku dengan ribuan pertanyaan yang terpendam
Hingga ku tanya malam,
Hanya kehampaan dan kesunyian yang menghiasi malam
Karam tak akan terpendam
Bulan akan muncul untuk menerangi kegelapan malam
Terseret arus kelam
Tanpa temaram
Menghitam menjadi suram
Tapi tetap tersenyum, dan akan tersenyum
Layaknya sedap malam
Yang tetap mengharum
Meski ia hanya didekap param
Sunyi sepi dan berusaha menyublim
Langit yang menghiasi malam
Pijar bintangpun bersembunyi diketiak awan kelam
Nampak bersimbiosis manis, dengan senyum manis terkulum
Jangan biarkan kehampaan merajai kalbu malam
Biarkan nyanyian malam hati yang galau dimalam kelam
Hati yang kelam ditemani kesunyian malam
Bangkit dan tersenyum
Di kemudian hari ketika cinta kan datang menhancurkan kelam
01 Oktober’2010
karya : Zaldy Ogawa, Kowkongs Nie, Vero Khaidir dan Elok Candra Kartikasari
Rumah Pohon
02 Oktober 2010
13.00 Wib
**Karya kerokokan bersama hehehehehheheheh
Silahkan Menikmati
Beriringan memainkan sebuah melodi dimalam yang kelam
Merindukan hadirnya rembulan di setiap malam
Membuat rindu makin tenggelam
Semakin lama, semakin karam hingga semua terpendam dalam gelapnya malam
Cahaya bulan merasukiku dengan ribuan pertanyaan yang terpendam
Hingga ku tanya malam,
Hanya kehampaan dan kesunyian yang menghiasi malam
Karam tak akan terpendam
Bulan akan muncul untuk menerangi kegelapan malam
Terseret arus kelam
Tanpa temaram
Menghitam menjadi suram
Tapi tetap tersenyum, dan akan tersenyum
Layaknya sedap malam
Yang tetap mengharum
Meski ia hanya didekap param
Sunyi sepi dan berusaha menyublim
Langit yang menghiasi malam
Pijar bintangpun bersembunyi diketiak awan kelam
Nampak bersimbiosis manis, dengan senyum manis terkulum
Jangan biarkan kehampaan merajai kalbu malam
Biarkan nyanyian malam hati yang galau dimalam kelam
Hati yang kelam ditemani kesunyian malam
Bangkit dan tersenyum
Di kemudian hari ketika cinta kan datang menhancurkan kelam
01 Oktober’2010
karya : Zaldy Ogawa, Kowkongs Nie, Vero Khaidir dan Elok Candra Kartikasari
Rumah Pohon
02 Oktober 2010
13.00 Wib
**Karya kerokokan bersama hehehehehheheheh
Silahkan Menikmati
Langganan:
Postingan (Atom)