Memory

Memory
Last Season

Jejakku

Rabu, 09 Juni 2010

Pintaku


Hai kutilangku
apa beritamu hari ini
kubelum mendengar celotehmu dipinggir jendela
atau mungkin kau terlalu lelah untuk menyambut hari
setelah tadi malam kau mengerus semua sakit didada

Aku ingin melagu bersama kepakanmu
namun aku takut kau belum mampu mengerakan sayapmu
aku sangat mengerti rasa sakit yang menyelubungi hati
membungkus luka layaknya sebungkus nasi

hey kutilangku ...
kau tau akupun limbung
melihatmu enggan melayang
menjauhi awang awang
bukankah kau masih ingin melintasi birunya langit ???
lantas mengapa kini kau memucat

Pintaku satu
kepakan segera sayapmu
menembus awan biru
menjamah indah pelangi
dipenghujung senja bersama asmaradhana


Rumah Pohon
10 juni 2010
08.46 wib
** maaf menyapamu dalam rumah lain

Rabu, 02 Juni 2010

Surat Untuk Manyar


Kepada
Yang terindah dari segala yang indah
Manyar kesayanganku


Kemarin sore aku masih bercerita mengenai sepak terjangmu melintasi jagat raya, riuh mendendangkan lagu lagu yang sering kau dendangkan kala bintang hendak menyelimuti mimpiku dan aku tak ingin semua itu berlalu. Namun hari ini entah yang terlintas dalam kelopak mataku adalah kepakan sayapmu yang mulai nyata menjauh, atau itu hanya sebuah ilusiku karena terlalu merindukan sepenggal kisah lalu. Andai kau tau betapa beratnya menyimpan sebuah rindu, terlalu menyesak dada menghimpit pembuluh darahku dan hampir tak bisa mengeja dengan jelas nama yang tertera dalam buku. Manyarku maafkan aku dan akan terus kusesali sebuah sikap yang membuatmu mungkin lebih jauh mengepakan sayapmu setelah aku memohon tinggal sejenak dibumi dan kau setuju.
Maka akan kulantunkan sebuah bait yang kuharap mampu menahan gejolak rasa bersalahku :

MANYARKU
riuhnya dendangmu mampu meluruhkan segenap resah yang mengalri tanpa pernah bisa kuhentikan, manakala aku didera sebuah rindu. indahnya tarian kepak sayapmu mampu menghentikan amarah yang tanpa kutahu selalu mencuat ketika kau beriring dengan kepakan yang lain dan aku tau itu cemburu. Sekiranya aku yang sederhana ini boleh memilih maka aku akan memilih untuk tetap melihatmu bebas mengelilingi dunia agar kau temukan bahagiamu, namun satu yang kupinta maukah kau meninggalkan satu jejak untuk dapat kucumbui ketika senja meremang menghapus surya dikegelapan.

Terimakasih untuk kepakan terindah yang pernah kau ajarkan padaku walau sejatinya aku takkan pernah menjadi seperti manyar, seikhlasnya sebuah hati yang tenang dalam arung danau yang biru aku berharap kepakanmu mampu membuatmu menemukan bahagia.


Dari
Merpati Mungil
Yang sampai saat ini belum bisa mengepakan sayapnya
Salam rindu terhangat untukmu yang tetap setia bernaung dalam mimpi indahku


Rumah Pohon
3 Mei 2010
11.45 wib

From the bottom of my heart

Selasa, 01 Juni 2010

Pelataran Hati

Seingatku tanpa sepengetahuanmu
Pelataran hatiku kemarin baru kusapu
Tapi mengapa hari ini sudah berserakkan rindu

Dan pelataran hatiku makin berdebu
Manakala badai gelisah merontokkan daunkku
Mengumpulka keringnya ranting ranting sendu

Adalah aku sebuah pohon cinta yang rindang itu
Telah menancapkan akar hatinya menembus cadas batu
Siap mengalirkan sebuah air kehidupan dari jernihnya danau

Menumbuhkan cinta serupa daun hijau
Berevaporasi melahirkan manik embun berkilau
Kan menghiasi tiap pagiku dengan sejuta lagu syahdu

Tanpa pernah kusadari pelataran hatiku telah merindang serupa pohon randu
Siap untuk mengelopakkan sebuah mahkota mahkota indah yang tertutup kabut kelabu
Bersemi bersama hembus sang bayu
Menabur sebuah RINDU


Rumah Pohon
1 Juni 2010
15.00 wib