Memory

Memory
Last Season

Jejakku

Rabu, 02 Juni 2010

Surat Untuk Manyar


Kepada
Yang terindah dari segala yang indah
Manyar kesayanganku


Kemarin sore aku masih bercerita mengenai sepak terjangmu melintasi jagat raya, riuh mendendangkan lagu lagu yang sering kau dendangkan kala bintang hendak menyelimuti mimpiku dan aku tak ingin semua itu berlalu. Namun hari ini entah yang terlintas dalam kelopak mataku adalah kepakan sayapmu yang mulai nyata menjauh, atau itu hanya sebuah ilusiku karena terlalu merindukan sepenggal kisah lalu. Andai kau tau betapa beratnya menyimpan sebuah rindu, terlalu menyesak dada menghimpit pembuluh darahku dan hampir tak bisa mengeja dengan jelas nama yang tertera dalam buku. Manyarku maafkan aku dan akan terus kusesali sebuah sikap yang membuatmu mungkin lebih jauh mengepakan sayapmu setelah aku memohon tinggal sejenak dibumi dan kau setuju.
Maka akan kulantunkan sebuah bait yang kuharap mampu menahan gejolak rasa bersalahku :

MANYARKU
riuhnya dendangmu mampu meluruhkan segenap resah yang mengalri tanpa pernah bisa kuhentikan, manakala aku didera sebuah rindu. indahnya tarian kepak sayapmu mampu menghentikan amarah yang tanpa kutahu selalu mencuat ketika kau beriring dengan kepakan yang lain dan aku tau itu cemburu. Sekiranya aku yang sederhana ini boleh memilih maka aku akan memilih untuk tetap melihatmu bebas mengelilingi dunia agar kau temukan bahagiamu, namun satu yang kupinta maukah kau meninggalkan satu jejak untuk dapat kucumbui ketika senja meremang menghapus surya dikegelapan.

Terimakasih untuk kepakan terindah yang pernah kau ajarkan padaku walau sejatinya aku takkan pernah menjadi seperti manyar, seikhlasnya sebuah hati yang tenang dalam arung danau yang biru aku berharap kepakanmu mampu membuatmu menemukan bahagia.


Dari
Merpati Mungil
Yang sampai saat ini belum bisa mengepakan sayapnya
Salam rindu terhangat untukmu yang tetap setia bernaung dalam mimpi indahku


Rumah Pohon
3 Mei 2010
11.45 wib

From the bottom of my heart

2 komentar:

  1. pada hijau lok. asik tempnya.
    tulisannya dalam. hehehe....

    BalasHapus
  2. Makasih bang arunawa :)
    Tulisan bang arun juga makin baik

    BalasHapus

Silahkan Meninggalkan Jejak Anda