Seingatku tanpa sepengetahuanmu
Pelataran hatiku kemarin baru kusapu
Tapi mengapa hari ini sudah berserakkan rindu
Dan pelataran hatiku makin berdebu
Manakala badai gelisah merontokkan daunkku
Mengumpulka keringnya ranting ranting sendu
Adalah aku sebuah pohon cinta yang rindang itu
Telah menancapkan akar hatinya menembus cadas batu
Siap mengalirkan sebuah air kehidupan dari jernihnya danau
Menumbuhkan cinta serupa daun hijau
Berevaporasi melahirkan manik embun berkilau
Kan menghiasi tiap pagiku dengan sejuta lagu syahdu
Tanpa pernah kusadari pelataran hatiku telah merindang serupa pohon randu
Siap untuk mengelopakkan sebuah mahkota mahkota indah yang tertutup kabut kelabu
Bersemi bersama hembus sang bayu
Menabur sebuah RINDU
Rumah Pohon
1 Juni 2010
15.00 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Meninggalkan Jejak Anda