Belajar Menguntai Kata Bersama Desah Alam Yang Selalu Bergutasi dibawah rindanganya Akasia.
Senin, 10 Januari 2011
Surat Untuk Pelangiku
18 November 2010
Untuk Seseorang yang Kusebut Pelangi ...
Hai Pelangiku apa kabar ?
Aku menantikanmu dipenghunjung hujan sembari tanganku tak lelah mengusap embun yang menempel pada kaca kamarku sehingga mengkabutkan penglihatanku dan seakan tak ingin ingin melewatkanmu matakupun tak lelah mengitari kelopaknya untuk melihat rupamu namun kau tak kunjung hadir ...
Pelangiku apa warnamu hari ini ?
Masihkan dengan gradasi warna yang menyegarkan di tiap senjanya atau justru kau masih sibuk mencari warna hitam yang tak pernah ada dalam tiap larikmu?, apapun itu aku tetap mengharapkanya ...
Pelangiku merekahlah hari ini meskipun sekali saja agar terpuaskan rinduku,
Meski aku tahu itu akan sia sia saja karena lengkunganmu bukan lagi milikku
Kau tau ... senja dan kamu adalah satu riasan alam yang sangat indah membuatku seakan turut bersolek menyambut malam,meski harus mengubur sebuah rindu ..
Semoga kau tetap indah disana meski aku tak pernah bisa melihatmu.
Rumah Pohon
18 November 2010
14.00 wib
** Makasih pernah singgah dalam rumah pohonku dan memberiku warna kuning yang bersemangat.
Cerita di Balik Daun Kemukus
Aku menemukanmu ditumpukan daun kering lain
Hampir mengering dengan warna setengah melayu coklat
Seakan kehilangan zat hijau daunnya kau nampak pucat
Namun membuatku makin terpikat
Kupunguti kau
Menyimpannya dalam lembaran catatan harianku
Seakan ingin menjadikannya sebagai saksi
Dari sebuah Ukiran prasasti dalam hidupku
Bahkan setelah hijaumu mengabur semua
Dan bentukmu yang siap meremah
Aku masih saja menekanmu diantara lembaran bukuku
Sungguh aku tak ingin kehilanganmu
Dari mulai kau yang beruar sirih segar
Dan menempel pada tiap catataku
Hingga ruarmu yang mengabur
Aku tetap saja menciumimu
Mengapa .... ?
Karena Daun kemukus itu kutemukan disudut halamanmu
Dan aku belum mampu menghilangkanmu
Sekalipun itu serupa kemukus
Hanya daun kemukus yang tlah mengering dari halamanmu
Sungguh ....
Rumah Pohon
19 November 2010
12.00 wib
Langganan:
Postingan (Atom)