Pagi ini tak seberapa gigil dibanding kemarin
Namun cukup sembab untuk membuatku berkerut
Kuningku pun meluntur sayu membentuk kelabu
mengantung dilangit hati yang masih luka
Aku masih ingin kembali mendekap selimut
Merebahkan tubuhku dalam hangatnya
meneteskan bulir luka dalam sepinya
dan kemudian diam tanpa melakukan apapun
Lukaku masih cukup basah untuk kumandikan
Masih nanar untuk dibalut lilitan kassa
Biarkan saja ia terinfeksi kemudian mengering
Dan sembuh seiring berlalunya waktu
Begitu mungkin lebih baik
Aku tak begitu pandai memilih pengobatan luka
Yang ku tahu hanya sistem kekebalanku cukup tangguh
Untuk sekedar mengobati luka terutama dipagi yang sembab
Besok,lusa dan kemarin pagiku akan sembab
Aku yakin sekali hal yang satu ini
Entah mengapa ....
Tinggal seberapa sembab hingga mampu membuatku jatuh
Itu saja bukan perbedaanya
Sejauh ini tak ada yang mampu membuatku jatuh
Jika sekedar tertidur mungkin iya
Ah entahlah ...
Setidaknya aku harus lalui hari ini
Dengan senyuman meski pagiku terasa sembab
Rumah Pohon
11 Januari 2012
09.00 wib