Belajar Menguntai Kata Bersama Desah Alam Yang Selalu Bergutasi dibawah rindanganya Akasia.
Rabu, 02 Desember 2009
Pada Senja Ini
Kucumbui aroma asoka
Yang turun bersama helai daunnya
Mengiringi hadirnya senja
Mengurat semburat warna dicakrawala
Memantulkan seberkas cahaya
Napak tilas dari sang surya
Kutundukkan kepala sejenak
Berusaha memahami makna
Akan indahnya arti senja
Maka tak henti bibir ini mengucap doa
Terimakasih Tuhan atas segalanya
Senja beserta yang hadir mengiringnya menjadikan sore ini sebuah cerita
Prolog sempurna menyambut malam tiba.
**senja akan selalu indah untuk dinikmati perpaduan sempurna warna sebuah kerinduan suci.
Tapal batas penantian
melalui pengeditan dari blog saya sebelumnya.
SAMSARA
Perjumpaanku bertepatan dengan perpisahanku
Kesenanganku bersanding dengan kesedihanku
Senyumku bahkan melewati dahulu tangisanku
Bangkitku diawali dari keterpurukanku
Dan hari kelahiranku dinanti oleh kematian
Tak ada yang abadi
Sekalipun itu kematian
Bahkan sesudahnya akan ada kehidupan baru menanti
Maka layakkah aku tersanjung
Atau aku harus menyesalinya ?
Dan aku memilih menikmatinya
atas alur kehidupan ini
Karena dengan semua ini
Aku bisa merasakan sempurna
Tak ada yang perlu disesali
Sekalipun aku sengsara dalam pusarannya
Batas penantian
2 Desember 2009
12.00 wib
from my another blog
**dibalik sebuah kesengsaraan akan ada sebuah kesenangan menanti percayalah itu, dan hatiku takkan meranggas karenanya.
Kesenanganku bersanding dengan kesedihanku
Senyumku bahkan melewati dahulu tangisanku
Bangkitku diawali dari keterpurukanku
Dan hari kelahiranku dinanti oleh kematian
Tak ada yang abadi
Sekalipun itu kematian
Bahkan sesudahnya akan ada kehidupan baru menanti
Maka layakkah aku tersanjung
Atau aku harus menyesalinya ?
Dan aku memilih menikmatinya
atas alur kehidupan ini
Karena dengan semua ini
Aku bisa merasakan sempurna
Tak ada yang perlu disesali
Sekalipun aku sengsara dalam pusarannya
Batas penantian
2 Desember 2009
12.00 wib
from my another blog
**dibalik sebuah kesengsaraan akan ada sebuah kesenangan menanti percayalah itu, dan hatiku takkan meranggas karenanya.
Langganan:
Postingan (Atom)