10 Tahun lalu dijalankan itu
Aku sempat mengirikan warna pucatmu yang segera memekik merah
Ketika matahari menyengatmu meski dengat sengat terlemahpun
Lantas sekarang ketika sinar mentari telah menyemir warna pucatmu
aku masih saja mendulang sebuah ingin
Entah nanti ... Entah
10 Tahun lalu ketika wajahku tersapu lembut hembus bayu
Yang berkeliaran malam hari aku berdebar debar
Mencoba mengkaitkan jari manisku melingkari badanmu
Bahkan sepuluh tahun dimuka ketika kau dihadapanku
Masih saja kutemui bahu bidang itu seakan mengoyak dahan hatiku
Dengan sebegitu lembutnya
Dan entahlah nanti ...
10 tahun lalu aku mencoba mengubur raung mesin bermotormu
Yang kerap mengantarku melalui jamaknya bintang
Tergelar dilaut hati mendebur debur oleh dorongan gelombangmu
Hingga mengenai tepi jantungku
Ah kinipun aku hampir tergulung ombakmu yang masih sibuk bergelombang
Sayang itu hanya sebuah harap
Ku tak ingin lebih mengharap
Rumah Pohon
16 April 2011
22.00 Wib
*Bukan waktu singkat untuk dapat menghapusmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Meninggalkan Jejak Anda