Ia nampak tegar meski bergetar
Tak nampak kecewa akan luka getir
Tetapmembidang lentur
Serupabarisan pasir dipesisir
Yang tak goyah oleh air
Ia memberikan hangat
Menyusupkan dekap
Membagikan semangat
Ia tak pernah pernah melenguh keluh
Meski tertindih tubuh
Sulit tersentuh tak menyentuh
Ia adalah punggung
Terbiasa terluka tanpa luka
Setia menemani kerap terlupa
Menua bersama masa
Menuai bulir cerita
Membungkuk tertindih usia
Namun tanpa kesah berasa
Maka yang bisa kukata hanya :
Tegarlah setegar punggungmu
Rumah Pohon
23 Mei 2011
15.00 Wib
*Ngantuk sekali hari ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Meninggalkan Jejak Anda