Mimpi yang basah oleh pagii mengembun
Menangkap mentari yang berkilau didaun
Mentari tersembul dari balik awan
Tersipu malu hendak beri senyum menawan
Langit biru diselimuti awan putih indah
Selalu terasa lebih luas dari ruang sempit harapan
Hingga langkah lebih ringan dari helai awan
Pertanda hati hati tak lagi gundah
Rekah indah berkelopak mawar merimbunkan harum
Menuai jinjit semangat
Meniupkan sepoi asa
Yang sempat bersarang dijaring malam
Mimpi selalu saja pagii
Meskipun hati merangkak gelap
Malam yang beranjak pergi disambut pagii
Dan kita takkan pernah senja
Untuk sekedar mengapai mimpi
Bersama sahabat usia kita takkan beranjak
Tetap hangat meski berembun
Tetap kuat meski harus meranggas
Dan tetap bertahan walau rapuh dimakan rayap
Dan sejatinya rayap itu mengajarkan arti tersayat
namun akan tetap erat dalam kassa persahabatan terbalut
Sesaat terdiam terbayang oleh mimpi
Dan terbangun
Dan kita masih tetap berjabat
Rumah Pohon
1 April 2012
10.00 wib
Bait ini terangkai bersama 2 sahabat saya yaitu dewieq oktalupik dan Nurina utami
Terima kasih untuk pelukan jauh selama ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Meninggalkan Jejak Anda