Aroma akasia kembali menyeruak dalam kisi kisi kamarku yang sejak 8 tahun lalu tak pernah lagi kau singgahi meski sekedar dalam alam mimpi.
Asmara yang sempat terpetak antara ruang hatimu dan kita kini membulat dengan garis yang tak lagi utuh karena dihapus oleh kala
Tapi kali ini kurasakan gelombang rindu yang dalam seperti deja vu yang menggiring dirimu hadir dalam wujud wewangian seakan ingin membelaiku yang sedang kalut dalam badai kehidupan
Yang kucium adalah wangimu dan yang kutahu itu kau akasia, sosok yang tak pernah meninggalkan aku sendiri bahkan ketika bumi sudah menyetubuhimu.
Aku gelisah
Aku Gundah
Aku marah
Aku kalah
dan kau seolah tiba lewat hembusan bayu
hanya ingin berkata "aku tak pernah sendiri"
Kuberanikan diri membuka jendela kamarku dan kutemui tebaran daun akasia yang melayang layang seakan memberi salam pada malam yang temaram dan tiba tiba aku sadar akan satu hal "aku sejatinya tak sendiri"
Ah terimakasih Tuhan kau beri aku sebuah pilinan kasih yang tak terendap oleh waktu
terimakasih telah memberiku sosok akasia yang sangat indah meski dia kembali ke pelukan-MU terimakasih ....
Akasia
kupastikan esokku kan lebih baik dari ini
RUMAH POHON
25 MARET 2010
12.10 WIB
Ia tak kan pernah benar2 pergi... Sebab ia telah menetap di salah satu sudut hati mu yang tak terjamah...
BalasHapusCinta yang tak lekang meski usia telah memutus nafasnya...
@ Octa :
BalasHapussepertinya ia selalu ada
@ Octa :
BalasHapussepertinya ia selalu ada