Mewangi menaungi hari yang selalu tak pernah stagnan dalam perjalanannya
Entah kapan kau bisa merasakan lepas dari semua penat yang melekat pada tiap sendimu dan membuatmu nyeri pada ruas ruasnya.
Namun satu yang pasti kau mampu melewati semua ini karena kau adalah nyata yang takkan tersobek mimpi. Kau bukan ilusi dimana hanya bisa datang ketika malam dan menghilang ketika pagi
Aku hanya seorang penonton dari balik terali mata dan hanya bisa memberimu gutasi ketika terasa daun hatimu tandus, kemudian tinggal kau melanjutkan hiupmu seperti apa yang kau inginkan.
Mena sebuah nama dalam satu ingatan
Tak terhapus waktu tak mampu dimakan usia
Tak pudar oleh hapus jaman kecuali pikun
Kuharap pikun-pun menjahui kami
Mena nama indah untuk sebuah kenangan
Sebuah janji untuk jalinan pohon persahabatan
yang berusahan menebus cadas perbedaan
dan berklorofil bagi yang membutuhkan
Mena tetaplah menjadi mena sebuah mawar cantik meskipun terpagar oleh duri tajam.
Rumah Pohon
27 maret 2010
08.00 wib
puisi yg mena-rik wikikikik...
BalasHapusPersahabatan memang tak kan pernah lekang oleh waktu meskipun tersapu jarak yg membentang
termasuk dirimu sayang
BalasHapusmena adalah anugrah yang terindah