Memory

Memory
Last Season

Jejakku

Selasa, 03 Agustus 2010

KAU

Setulus aliran sungai yang mengalir mencari pantainya tanpa pernah merasa lelah sekalipun curahnya takkan pernah cukup untuk mengisi cawannya

Selembut lembayung senja yang memayungi hamparan mega mampu menghalau segala mendung yang mengantung pekat didasar awan sekalipun belai sang bayu lebih dahulu menyapu gerimis yang terlanjur turun

Sedamai hutan pinus yang terselubung oleh kabut dan bergutasi menciptakan manik embun dan akan meretas bersama pagi sekalipun harus hilang terserap oleh tanah

Adalah kau pemilik ketulusan, kelembutan dan kedamaian itu yang mampu meruntuhkan angkuhnya gunung hatiku dimana pagar ketidakpercayaan sengaja kutanam disekelilinya. Tanah kecewa itu kini tersiram oleh rintik rintik rindu, merontokkan daun luka yang tlah mengering karena kala dan siap bersemi kembali menuntaskan sebuah cerita.
Bersama Kau ....
Iya Kau yang tulus, lembut dan damai

Tak perlu kutanyakan lagi rasa itu karena semua yang kau beri telah lebih dari cukup untuk membuatku mengerti arti kasih sayang yang sejati.



Rumah Pohon
13 Juni 2010
09.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Meninggalkan Jejak Anda