Belajar Menguntai Kata Bersama Desah Alam Yang Selalu Bergutasi dibawah rindanganya Akasia.
Kamis, 13 Mei 2010
Akasia Randu Jati
Dear Akasia Randu Jati
Apa kabar
Lama tak menyapamu dalam buana
Karena tentu saja kau tak bisa kutemui kecuali dalam mimpi
Pun wana dan hima yang kau cinta tak menampakkan bayanganmu
Akasia aku ingin bercerita,
Kau masih ingat tentang Seloka yang kau titipkan dalam buku harianmu
Ah masih tersimpan rapi dalam lemari pandoraku
Tak pernah kubuka kecuali saat aku merindumu
Seperti saat kemarin dimana aku merasa sangat sendirian
Aku mencoba mencarimu
Dalam hembusan bayu
Di kedalaman tirta
Pada cerahnya mega mega
atau jenggala yang gersang
Tapi kau tak ada
Apa aku benar benar kehilanganmu
Aroma akasiamu pun tak lagi menyeruak dalam kisi kamarku
Apa gerangan terjadi ?
Apa kau marah padaku
Karena ak melupakanmu untuk beberapa saat dalam buaian cinta
Akasia ....
Saat ini hanya kau yang mampu mendekapku meski hanya dalam semu
Meski aku hanya dapat menemuimu dalam kamus kamus usang nan lusuh
Meski mungkin kaupun tak dapat menyetubuhiku lagi
Akasia aku rindu
Aku rindu hangat gengaman tanganmu kala kita menyebrangi jalan yang ramai oleh lalu lalang kendaraan
Aku rindu bahumu yang bidang menampung sanggahan kepalaku ketika aku tak sanggup menahannya
Aku masih ingin sentuhan rambutmu beradu dengan anak rambutku membentuk selarik acak acak kadut di kepala
Aku bahkan tak bisa melupakan lambaian mesra jarimu kala aku kepayahan mengejarmu berlari
Atau tatapan dari pekatnya hitam pupilmu yang selalu memadang hatiku dengan kasih
Dengan apa aku melupakannya
Bahkan namamu sengaja kusandingkan dengan namaku
Belum cukup untuk menghilangkanmu dari otakku bahkan hatiku
Lusinan lelaki tak mampu mengantikanmu memberikan oksigen untuk paru paruku
Mereka justru mengotorinya
Akasia aku kangen
Teramat kangen
Tidakkah kau dengan nelasangku
Tidakkah kau lihat sembiluku
Akasia sekian surat ini kubuat
Rasanya aku sudah tak sanggup melanjutkan
Akan membanjiri kamus kita
Baik-baik kau disana
Tak lupa kukirim sebait doa untukmu ditanah merahmu
Rhyme in Peace
Rumah Pohon
14 mei 2010
09.00 wib
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
aku suka namanya, bagus :)
BalasHapusLagi inget akasia ya mba *hugs
Iya Nuri tiba tiba kangen sekali denganya ada apa ya ???
BalasHapusMakasih mau mampir
Makasih Hug-nya hikzzz
Pengen nangiz deh
ga ada apa-apa, cuma mba eloknya lagi merasa kosong jadi pikirannya jadi inget sama akasia.
BalasHapuswaktu aku tau nama panjang akasia, aku suka banget ama namanya, pas sekali ^_^
Hmmmm mungkin kali ya , iya aku lagi kosong makanya aku inget ma dia .
BalasHapusHmm Akasia Randu Jati
satunya Asoka Waru Jati
Hehehehe bagus yah namanya