Belajar Menguntai Kata Bersama Desah Alam Yang Selalu Bergutasi dibawah rindanganya Akasia.
Minggu, 30 Mei 2010
Aku dan Kaleng Rombeng
Kerontang...
Begitulah bunyi
Uh berisik sekali ditelingga
Terkadang mampir rasa risih
Bentuknya usang
Warnanya sudah luntur penuh dengan warna karat
Wadahnya sudah penyok tergerus badan jalan raya
Kaleng kaleng rombeng
Kemana akhir tujuanmu
Terbuang dionggokan sampah
Atau kadang harus dilebur lagi bersama sirombeng lainnya
Aih kasihan sekali kau ....
Bagaimana jika aku membuatkan kau lebih berharga
Bagaimana jika aku mendaur ulang tubuh pentokmu
Menjadi bermacam macam aneka kreasi
Maukah kau menerima ajakanku
Kuharap kau mau karena dengan demikian aku masih tidak kau cap sebagai manusia yang tak tau diri
Habis manis sepah dibuang
Aku tahu kau pasti menangis manakala tubuhmu menyumbat saluran air sehingga mengakibatkan banjir
Aku mengerti kesahmu yang tak sempat terucap ketika karat mengerogoti tubuhmu di tumpukan sampah
Aku mengetahui deritamu harus terlindas ban ban mobil dijalanan, mengelinding tak jelas membuatmu tak rupa kaleng
Setidaknya ijinkan aku mempercantikmu lagi
Sehingga kau tak merasa percuma untuk diciptakan
Karena memang tak ada yang percuma didunia ini
Semuanya pasti berguna
Begitupun denganmu walau hanya kaleng rombeng
Yuuuuk ikut aku
Kita mencari saudaramu yang lain
Kita bersihkan sudut lainnya dengan perlahan sehingga tak bunyi kelontang lagi
Dan kelak berubah menjadi sebuah kreasi kaleng indah
Tegakkan kepalamu
Waktumu kan tiba
Tak lama lagi
Tunggu saja
Rumah Pohon
30 mei 2010
16.00 wib
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mampir menjelang senja.... hanya tuk menyapa hiii
BalasHapusterima kasiiiiiiih
BalasHapussudah berkenan mampir
ngopi yuuuuk